Kamis, 29 Oktober 2009

KERINDUAN IBU PERTIWI


Anak anak Bumi kembalilah pulang kepelukan ibu Pertiwimu!..Ibu Pertiwi tidak pernah meminta dan mengharap balasan dari segala mahkluk yang hidup diatasnya!jaga dirimu dan jangan larut dalam permainan,usiaku makin tua dan lelah, menatap dan menunggu kaliyan bermain adalah pelipur laraku...Disaat hatiku terguncang engkau ketakutan dan menangis berlari-larian kesana kemari mencari perlindungan enggan tuk kupanggil pulang...Anak-anak kembalilah polos dan murni lagi seperti dulu ................

Bebas bermain dan pepohonanpun melindungimu dari terik matahari dan hujan bahkan kadang engkau tertidur lelap dibawahnya,diselimuti oleh angin yang lembut sepoi sepoi seolah membelai dengan penuh cinta mengantar kedalam mimpi-mimpimu !air sungai mengalir jernih dan bersih, suaranya seperti iringan musik dari surga melantunkan irama hidup dan kehidupan ..membenturkan kebatu-batuan menimbulkan suara gemericik bagai melody.. ikan-ikanpun berkejar kejaran berebutan kesenangan dan burung burung berkicau saut sautan memuji alam..Saat itu tidak ada yang tersakiti dan kelaparan..alam begitu ramah merelakan semuanya untuk diambil dan dimanfaatkan secukupnya dan tidak ada yang ingin lebih dari satu dengan lain, kelebihan adalah sebuah kemampuan menerima untuk dimanfaatkan bagi diri sendiri juga orang lain,tidak ada yang menyimpan bagi diri sendiri semua saling berbagi demi hidup mahkluk lain ..oh anak2-anakku yang manis kenbalilah seperti dulu lagi...Aku akan membuaimu lagi dalam pelukan pelukan cinta murniku............

Saat ini aku sedang lemah dan sakit ...semua ingin lebih tidak mau kurang, kepuasan terjadi apabila dapat mengalahkan dan memenangkan satu dengan lain, tidak ada kelemahlembutan terhadap alam ini bahkan cintapun sebagai alasan untuk memiliki,merusak,membasmi,menggunduli,mengambil semua yang ada dalam perut bumi...oh anak2 ku siapa yg tidak sakit dan lemah ketika segala mineral bahkan batu batuan sebagai penopang hidupku telah habis...IBU PERTIWI mu ini sedang sekarat dan kematian makin mendekat.

''ANAK-ANAK BHUMI BERBUATLAH SESUATU UNTUK IBU PERTIWIMU''

Sabtu, 24 Oktober 2009

PELAYANAN SEBAGAI KESADARAN SPIRITUAL


Dalam perenungan yg dalam, sikap melayani adalah sebagai manifestasi terhadap penghayatan spiritual terhadap kehidupan sehari hari. Atas dasar inilah kita mencoba untuk selalu sadar dan menyatakan bersama utk melayani dan berbagi pengalaman dalam proses memuliakan alam dalam bidang pertanian.

Olah tanah dan olah tanaman menjadi simbol nyata dari proses spiritual yang dalam prosesnya mengedepankan Olah Rasa untuk mengenal hidup dan menjaga kehidupan sepanjang hayat...
Menjaga kehidupan dengan melestarikan tanaman pangan dan menyadarkan hidup untuk kembali ke alam.

Kesadaran manusia sebagai bagian dari alam memang harus diwujudkan nyata..ini telah terjadi sejak lampau hingga muncul kebijakan kebijakan yang mengedepankan pendekatan alam sebagai pijakannya.
Salah satu contoh tentang segala bentuk perhitungan dan simbol2 yang mewujudkan gambaran perubahan alam pada setiap musimnya yang diselaraskan dengan kebutuhan hidup manusia

Dan saat ini hal2 demikian telah banyak ditinggalkan, manusia telah berubah mencoba mensiasati kehidupan dengan landasan baru yang tidak lagi memperhatikan aturan2 alam namun dengan berorientasi ke dalam hal duniawi dan materialistik.....lihat apa yg terjadi kelaparan,kekeringan,penyakit,kebencian,bencana alam dst

KESELARASAN TIDAK DIJAGA dan KESEIMBANGAN tidak diperhatikan lagi,berapa lama lagi dunia ini akan bertahan?

Kamis, 22 Oktober 2009

Olah Tanah dan Tanaman sebagai kesadaran tinggi



Komunitas yg berawal dari pertemanan dan Persaudaraan dalam olah Batin dan Rasa yg mempunyai tujuan yg sama bahwa memuliakan mahkluk lain adalah memuliakan diri sendiri.Nilai-nilai utama dalam kehidupan menjadi landasan dan setiap saat direnungkan untuk menjadikan langkah kedepan tidak menyimpang jauh dari keselarasan...Kesadaran tentang hubungan manusia dgn alam semesta sebagai pedoman dasar ,oleh sebab itu segala gerakan ini melulu pada pemuliaan alam dan harkat martabat manusia sebagai mahkluk yg berakal budi.

Dan pada hari ini telah terbentuk komunitas yg mempunyai misi dan visi besar tentang memuliakan alam beserta isinya dengan semboyan "KEMBALIKAN KEJAYAAN TANAH MASA LALU DEMI KEMAKMURAN MASA DEPAN" di sebuah rumah sederhana yg sering kita sebut sebagai Padepokan Mbah Suro.

Dan telah disepakati bahwa kebersamaan ini adalah muncul dari hati yang dalam dan murni sebagai wujud dari perjalanan olah spiritual yang mengkrucut dalam sebuah tindakan nyata untuk kembali ke alam dan untuk memuliakan mahkluk didalamnya.

Harapan dan impian setiap individu didalamnya menjadi awal terjadinya gerakan ini, tiada kata keluh dan kesah namun tindakan nyata dan terus menerus sekaligus menjadi proses belajar tentang pemahaman yang dalam tentang hidup dan Alam semesta.Halangan maupun rintangan terkikis habis oleh kebersamaan yang menumbuhkan kekuatan terus menerus tanpa melihat kelemahan satu dengan yang lainnya.Kesadaran Spiritual yang melandasi ada kesatuan jiwa serta penyatuan pikiran menjadikan kokoh dan tidak nampak lagi dinding penghalang pada setiap perjalanan..............................

Waspada terhadap buah2 pikiran
Waspada terhadap perasaan
Waspada terhadap tindakan
waspada terhadap setiap perkembangan yang terjadi